Karena sejujurnya, kamu sudah melahap habis perhatianku.
Melumat semua mimpi yang terdiam dalam otakku.
Tuan???
Masihkah aku boleh berharap padamu?
Menaruh seluruh harap tentangmu?
Kategori: Uncategorized
KAMU
Kamu
Kamu,
Lebih mempesona dari indahnya bintang
Lebih bersinar dari sinarnya mentari
Lebih benderang dari malamnya bulan
Kamu,
Satu hal yang selalu membuatku rindu
Satu hal yang menjadi alasanku terbangun
Satu hal yang lebih indah dari apa yang kulihat
Kamu,
Membutakan mata ku
Membiusku dengan aromamu
Menyejukanku dengan segarmu
Kamu,
Enigma terindah yang pernah kulalui
Paham terbaik yang selalu kupercayai
Dan,
Kamu,
Patah hati yang slalu kurindukan
Dia, Lelaki itu!
Dia,
Lelaki itu,
Lelaki yang memakai kemeja berbalut jaket ditubuhnya
Dia,
Lelaki itu,
Lelaki dengan aroma parfum yang memabukkan
Menempel Indah pada jaketnya.
Ah, aku slalu saja terpesona.
Parfum itu menguak aroma adiktif yang menembus Indah dalam otakku.
Dia,
Lelaki itu,
Aku mencintainya.
Sekeras apapun dia
Seragu apapun dia
Secuek apapun dia
Dia,
Lelaki itu,
Sampaikan padanya!
Aku mencintainya!
Aku merindukannya!
Selalu dan tetap sama…
Jakarta, 05 Juni 2017
TITIK
TITIK
Kamu tau?
Kamu adalah salah satu alasanku untuk bertahan
Kamu yang selalu bernaung didasar hatiku
Kamu selalu menjadi penunggu dalam rinduku
Dan kamu telah menjadi bagian terang dalam gelapku
Aku tak pernah peduli lagi akan balasan cintamu
Aku tak kan peduli lagi tentang bagaimana kamu menyakitiku
Aku tak peduli, sungguh!
Mau dibungKam dengan cara apapun
Mau disudutkan dengan sisi manapun
Aku mencintamu
Dan hatiku tak kan pernah mau kehilangan satu detik saja untuk mengingatmu
Dengan cara apapun
Ini lah cintaku
Tak peduli seberapa bodohnya pikirku
Tak peduli seberapa jauh akalku pergi
Aku mencintamu!
Titik!
Aku pernah didera rindu seberat ini
Aku pernah ditoreh luka sedalam ini
Dan itu karenamu
Tapi tetap saja,
Aku mencintaimu, TITIK!
Seberapapun banyaknya koma dalam cintaku
Titik adalah akhir dari segala Koma itu
Dan pada akhirnya titik akan selalu jadi pemenangnya.
Dan kau tahu?
TITIK itu telah sampai padamu
Kau adalah TITIK
Yang selalu menabrak koma
Mengais luka
Mencercah asa
Luruh karena riuh
Rindu yang menggebu
Dan titik adalah alasan untuk melerai lepas rindu antara kita
TITIK…
Jakarta, 28 Februari 2017 22:25
Mendamba
“Mendamba”
Ada persoalan yang belum tuntas diantara kita. Bukan, bukan dendam. Hanya tanda tanya besar mengapa kau meninggalkanku disaat aku paling membutuhkanmu. Aku marah, kesal, dan kecewa. Namun semua itu tertutupi hangat cinta yang masih menyala-nyala dalam hatiku.
Setiap malam aku berdoa, suatu saat bisa mendengar suaramu lagi. Aku mendongakan kepala ke langit, berharap kau melihat rembulan yang sama denganku. Kemudian aku menutup mata, takut waktu membuatku keburu melupakan raut wajahmu.
Sebut aku sentimentil, tapi aku sungguh merindukanmu.
Apa kau juga begitu?
By, Mendamba
Aku tak pernah merasa serindu ini, tapi tak apa. Mungkin ini salah satu takdir Tuhan agar banyak belajar dan lebih mensyukuri orang-orang yang pernah hadir dalam hidupku. Kau tinggal terlalu sebentar, dan kau lantas pergi terlalu cepat. Tak bisakah? Kau pergi secara perlahan, hingga aku lupa dan tak sadar kau telah pergi dariku.
Mungkin benar ucapanku dulu, cinta mu tak nyata. Hanya bayang semu yang setiap kali hadir dan menuntutku untuk nyaman. Dan kau berhasil membuat cinta itu semu, kelabu dan tak nyata. Kau hebat, bahkan kau tak pernah lupa bagaimana bisa mengaduk-aduk hatiku seperti campuran es krim. Ya, kau tau aku suka es krim. Dan kau merefleksikan hatiku seperti es krim, diaduk hingga tercampur dan dingin. Ada rasa cokelat, stroberi, vanilla, dan green tea. Semua tercampur menjadi satu. Disitulah, didekatmu aku merasa seperti cokelat, kadang manis dan pahitnya menjadi satu. Namun, aku suka. Dan bodohnya aku ya? Bodoh sekali. Jatuh cinta pada hal yang mungkin itu tidak nyata. Aku bodoh, selalu bodoh.
Kau adalah lelaki hebat yang pernah kutemui setelah membuatku nyaman, dan kau pergi meninggalkanku. Tapi tak apa, sungguh tak apa. Sakitnya mungkin tak seberapa. Aku kehilanganmu untuk kesekian kalinya, dan kau tau apa? Kau selalu sama, tampak seperti es krim. Sebosan apapun aku menikmati es krim kau tetap membuatku nyaman. Tetap membuatku terdiam dengan sejuta cinta yang mungkin terpendam. Ya kau es krim, es krim yang akan slalu kurindukan.
Dan mulai hari ini,
Aku akan slalu merindukanmu.
By, icha
Say sorry for all things to do
Menjauhlah
Menjauhlah
Cinta itu memang tak bisa digantung.
Tapi akankah kau melepasku begitu saja?
Aku hanya ingin kau berkorban untukku.
Menunjukkan semua keseriusanmu padaku.
Tidak Lebih…
Sungguh, aku tak pernah permainkanmu.
Aku tak ingin harapanku terempas lagi.
Aku tak ingin semua cepat berlalu seperti angin lalu.
Aku hanya ingin tahu seberapa jauh sayangmu padaku.
Tapi, jika kau menjauh.
Menjauhlah…
Aku tak kan menahanmu.
Aku yang salah..
Caraku yang salah…
Ya, aku salah berharap padamu.
Jika
Jika
Jika angin saja bisa berlalu.
Mengapa perasaanku tidak?
Jika hujan saja bisa reda.
Mengapa sedihku kian tak mereda?
Jika ombak saja bisa hancurkan karang.
Mengapa hatiku tetap saja beriak?
Dan jika badai saja bisa menghempas pasir.
Akankah harapan ini juga terhempas begitu saja?
Dari aku yang menghapus harapanku.
Lagu Cinta
Lagu Cinta
Kau yang selalu ada dalam hatiku
Kau yan selalu ada dihatiku
Risalah hatiku memikirkan tentang dirimu
Keraguanmu, yang membuat hati bertanya?
Gunda gulana hati, berdesa
Apakah aku mencintai mu, atau
Sekedar bualan hati sesaat
Bila cinta meraung & memanggil
Rindu hati tak bisa dihalangi
Dikala remaja sedang merajut benang cinta
seakan akan dunia milik berdua
Saat cinta menyebabkan perpisahan
Panah asmara dapat berubah menjadi lahar yang membara
tanpa bisa dihalangkan rasa panas itu sedikit pun,
Karena cinta yang merubahnya menjadi kebencian
Sungguh cinta, kau yang selalu
membuat banyak pertanyaan?
Kau yang selalu memusingkan &
menyenangkan……….
Entahlah!
Tak perlu sejuta kata untuk ungkapkan Cinta
Tak perlu sejuta bunga untuk ungkapkan rasa
Dan tak perlu berjuta puisi tuk ungkapkan kassih dan rinduku untukmu
Dan pula tak perlu tuk menyiksaku seperti ini
Tak perlu seribu jarum untuk menyakitiku
Tak perlu beribu duri tuk merapukanku
Tak perlu mencabik hati tuk patahkan hatiku
Dan tak perlu kau tinggalkanku untuk menyiksaku
Karena,
Aku tau bagaimana aku harus bertahan disampingmu?
Kapan aku akan tetap disisimu?
Kapan aku harus pergi?
Kapan aku harus berjalan mundur?
Aku tau semua jalan itu!
Aku hanya butuh waktu!
Mengambil seluruh rasa ini!
Dan membuang semuanya jauh,
Jauh sekali!
Hingga aku lupa bahwa aku pernah membuang,
Lalu menyimpanya!
Jakarta, 06 Agustus 2016 22:15
Teruntuk BAPAK!
Teruntuk BAPAK!
Bukan Tentang seberapa lama bapak disini.
Bukan tentang seberapa jauh bapak tinggalkan kami.
Bukan pula tentang bapak yang pergi namun tak lagi kembali.
Ini tentang bapak.
Bapak yang senantiasa selalu dihati kami.
Bapak yang tak pernah tergantikan.
Dan bapak yang selalu ada disetiap doa kami.
Bapak, maafkan anakmu yaaaa yang belum bisa bahagiain mama.
Bapak, maafkan aku yang ga pernah bisa jadi putri yang baik.
Dan maafkan aku untuk segala kesalahanku.
Pak, aku rindu.
Rindu, lelaki sepertimu
Rindu, kasih sayangmu.
Rindu, pelukanmu.
Aku iri,
Ketika mereka yang seusiaku, membanggakan papanya didepanku.
Aku iri,
Ketika mereka bergelanyut manja pada papanya.
Aku iri pak!
Tapi aku sadar,
Karena sekeras apapun aku menginginkan bapak disini.
Bapak tetap telah pergi,
Bapak Cuma kenangan di keluarga kami,
Bapak tak pernah ada disini lagi,
Bapak Cuma ada dihati kami,
Dari putrimu yang selalu merindukanmu,,,
09 Juli 2016, 21:25